Berhubung teman-teman 2007 saya dari jurusan lainnya di ITB lagi rame-ramenya ngurusin kerja praktek, saya jadi ingin menulis kembali pengalaman magang saya di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Eh tapi pernah sih saya sekilas menulis tentang suatu kejadian konyol di tempat kerja, nih ada di
sini. Dan kayaknya saya juga udah pernah nge-post tentang laporan magang yang sohor itu.
Saya mengambil program magang di semester panjang (kalo yang lain biasanya ngambil kerja praktek saat libur panjang semester genap kayak sekarang). Peraturannya, saya magang dari hari Senin-Rabu selama tiga bulan. Jam delapan pagi hingga lima sore. Sementara hari Kamis-Jum'atnya saya kuliah seperti biasa. Banyak lho teman saya yang ngambil magang di Jakarta dan mereka terpaksa harus bolak-balik Jakarta-Bandung setiap minggunya. Yah kalau dipikir-pikir, Bandung kan memang bukan pusat perkantoran. Tidak banyak perusahaan besar yang berpusat di kota ini. Tapi kalau saya ambil magang di Jakarta, ya berat di badan dan berat di ongkos. Masa saya jadi harus punya dua kosan.
Di Telkom Japati ini, saya magang bareng tiga teman SBM lainnya. Kiki, Siska, dan Nyanya. Tapi kita semua ditempatkan di divisi yang berbeda-beda. Saya di bagian Compliance and Risk Management, Kiki di Finance, Siska di Marketing, dan Nyanya di Product Development. Tapi Siska dan Nyanya ditempatkan satu lantai di lantai 6, bahkan tempat duduknya berdampingan. Sementara bagian Finance-nya Kiki ada di lantai 3.
Saya? Direktorat CRM ada di lantai tujuh. Lebih spesifiknya sih, saya ditempatkan di bagian Assessment. Berkat mata kuliah Business Risk and Venture Capital yang pernah saya ambil, saya memang jadi tertarik dengan bidang Manajemen Resiko ini. Makanya saya minta ditempatkan di bagian ini (by the way saya bisa magang di sini karena koneksi pacar kakak saya).
Tapi menyedihkannya, saya ngga dapet meja sendiri. Saya nomaden saja. Kadang duduk di kursi tunggu, kadang di meja karyawan yang lagi ga masuk, kadang di ruang rapat. Yah kemana pun angin berhembus, saya ikut.
Di sini saya dibimbing oleh seorang mentor, namanya Pak W (nama asli disamarkan biar lebih etis :p). Dan Pak W ini memerintahkan bawahannya, Pak R, untuk menjadi pengawas saya. Beliau baru di divisi ini dan juga hidup nomaden karena belum mendapatkan meja kosong. Dan seringnya, Pak R dan saya (yang terpaksa harus diajak juga) terdampar di ruang rapat. Hikmahnya, justru karena saya ga punya tempat duduk sendiri, saya jadi sering diajak ikutan rapat-rapat internal mereka. Hehe.
Dulu saya kira rapat kantoran pasti serius-serius gitu. Tapi ternyata ngga juga kok. Bapak-bapak itu banyak yang hobi bercanda di tengah rapat--tapi tentu di saat yang tepat. Dan mereka juga sangat kritis terhadap permasalahan yang dipaparkan di rapat. Jadi, rapat berjalan dengan santai tapi serius. Dan di setiap rapat, pasti selalu ada kue-kue yang enak. Plus abis rapat biasanya selalu dapet makan siang yang enak. Malah kadang-kadang saya juga diajak untuk makan siang rame-rame di luar lho, ditraktir tentunya :)
Oh ya, bapak-bapak ini juga tampaknya mengenal dengan sangat baik perusahaan tempat mereka bekerja. Pernah dong pas saya lagi menanyakan tentang kebijakan perusahaan, bapak mentor saya langsung menyuruh saya membuka policy perusahaan sekaligus ngasih tahu halaman berapanya. Bapak pengawas saya juga sama seperti itu. Wow, daya ingatnya bagus sekali yaa 0_0
Dan saat awal-awal masuk magang, saya masih serajin itu. Berangkat jam tujuh teng karena takut terlambat. Kalo nyampenya kepagian, saya biasa sarapan dulu di warung kupat tahu di samping Telkom. Serius deh enak banget kupat tahu-nya. Oh iya, di depan Telkom situ juga ada yang jualan jus buah yang enak. Terus letak Telkom ini strategis banget; deket Saribundo, deket RM Ciganea, pokoknya banyak sumber-sumber makanan enak di dekat kantor. Ah, kok jadi ngomongin makanan.
Back to the topic. Setelah sekian lama cukup rajin datang di bawah jam delapan, lama-lama saya jadi makin telat ngantor. Sampai-sampai pernah saya terlambat setengah jam. Yah, tapi emang di sananya saya juga ngga banyak kerjaan sih. Kebanyakan tugas saya ya belajar dan mencicil tugas akhir. Kadang juga diminta presentasi tentang topik tugas akhir di hadapan bapak-bapak se-divisi. Seneng sih, saya jadi dikasih banyak feedback. Tapi yah.. sejujurnya sih seringnya saya ngerasa bosaaaannn kalau kerjaannya cuma stay di depan laptop selama delapan jam setiap harinya. Bosen disuruh baca-baca melulu. Tapi kata pengawas saya, begitulah pekerjaan orang di CRM saat ini. Belajar lebih dalam mengenai manajemen resiko untuk perusahaan.
Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah tentang jurnal harian magang yang harus dibuat setiap harinya. Pertama kali mengumpulkan, saya langsung ngumpulin jurnal untuk sebulan. Eh, ditolak. Katanya format saya kurang oke dan beliau memberikan contoh format jurnal dalam bentuk tabel-tabel. Oke, lalu saya buatlah dengan format baru itu. Dan ketika saya kumpulkan lagi di akhir bulan kedua... jreng-jreng, ternyata saya harus ubah format lagi. Katanya, keterangannya kurang jelas. Padahal waktu itu saya lagi ada tugas-tugas lain selain tugas bikin jurnal. Dan saya harus ulangin lagi tugas jurnal-menjurnal yang absurd itu (ini tugas memang tujuannya hanya untuk melengkapi 168 halaman persyaratan minimal laporan magang). Ow ow -______________-
Yah, mungkin begitulah dunia kerja. Harus siap terus-menerus dikoreksi atasan. Dan dengan segala kejenuhan lainnya di tempat kerja, banyak teman saya jadi benar-benar meneguhkan hati menjadi entrepreneur ketimbang kerja kantoran.
Secara keseluruhan, dunia kerja memang berbeda dengan dunia kuliah. Kerasa aja lebih individualistis. Dan sekali lagi, bosan rasanya hidup dalam lingkup yang sempit. Apalagi saya tidak punya kerjaan yang benar-benar kerjaan profesional di sana, jadi kerasanya lebih membosankan lagi. Tapi Alhamdulillah, bapak-bapak dan sekretaris-sekretaris di sana semuanya baik-baik. Saya sering dikasih jatah makanan *duh makanan lagi*. Bahkan saya dikasih oleh-oleh waktu ada yang training ke luar negeri. Kadang juga ada yang ngajak diskusi macem-macem, dari ngomongin pemerintahan, hukum Islam, sampai curhat tentang pendidikan anaknya.
Begitulah, selintas pengalaman saya selama magang :) :) :)