Jika di dalam sebuah kerajaan penduduknya dapat digolongkan menjadi kaum bangsawan, kaum pendeta, pedagang, dan rakyat jelata, maka berdasarkan buku Movie Guide for Idiots (Andhini, W. Arresty. 2010) , tipe aktor/aktris dapat digolongkan menjadi beberapa kasta berdasarkan kemampuan akting mereka, yakni:
1. Aktor/Aktris Festival
Aktor/aktris golongan ini adalah mereka yang memiliki kemampuan akting luar biasa dengan penghayatan yang penuh totalitas. Biasanya mereka adalah aktor/aktris watak yang memiliki wajah tak serupawan foto model dan memilih peran yang dianggap menantang totalitas akting mereka atau peran tak biasa dalam film-film bergenre drama dengan budget rendah. Tak butuh visual efek ratusan juta dollar, karena akting dan skenario yang kuat sudah cukup bagi mereka untuk menghasilkan film yang berat (dan cenderung 'tak biasa'). Film-film yang mereka bintangi berjaya di festival-festival penghargaan tapi sayangnya tak terlalu berjaya dalam tangga box office.
2. Aktor/Aktris Happily-Ever-After Hollywood
Mereka adalah aktor/aktris yang sangat kapitalis. Aktor/aktris golongan ini biasanya memiliki ketampanan dan kecantikan di atas rata-rata dengan body yahud. Yang pria bak kontrabass nan gagah, sedangkan yang wanita bagaikan peking yang langsing dan nyaring. Mereka bermain dalam film yang tidak membutuhkan akting yang bagus-bagus amat. Cukuplah bisa menampakan wajah "I'm the hottest man/woman on earth" dan sesekali ekspresi horor ketika alien mengejar mereka atau ekspresi tersedak durian ketika melihat kekasih yang mereka puja ternyata gay. Biasanya mereka bermain dalam fim bergenre action dengan budget ratusan juta dollar atau comedy romance yang cukup ringan dan bertujuan menghibur (pasti jagoan menang, pasti cinta sejati menang). Film-film ini berjaya di box office, tapi entah mengapa, film ini tak bertahan lama di hati penontonnya. Beberapa aktor/aktris golongan ini kadang juga bermain di film kelas festival (supaya dapet nominasi Oscar kayaknya).
3. Aktor/Aktris Sinetron
Mereka adalah aktor-aktris yang sangat malang sekaligus jahat menurut saya. Pengertian mereka tentang 'akting yang menantang' mungkin terlalu rendah. Cukuplah punya modal tampang yang sesuai template (putih, tinggi, langsing, mampu tersenyum selebar 3 jari). Mereka total sekali untuk melebaykan peran mereka. Jika diberi peran tertindas, beraktinglah seolah-olah di pundak mereka bertengger kuntilanak, tuyul, dan beragam setan lain. Berani melawan, hilang kepala mereka. Horror dan menderita sekali bukan? Sedangkan jika diberi peran antagonis, mereka berakting seakan-akan tidak ada itu yang namanya surga. Tidak ada lagi malaikat Atid yang mencatat keburukan. Saya curiga, aktor-aktris sinetron memang hanya mengincar kekayaan dan ketenaran saja. Bekerja sama dengan produser mata duitan, mereka sepakat untuk menenggelamkan rakyat Indonesia dalam kebodohan. Atau mungkin saking bodohnya (atau tidak pekanya), mereka tidak sadar menjadi bagian dari konspirasi internasional dalam misi pembodohan bangsa.
4. Aktor/Aktris Reka Adegan
Mereka adalah orang-orang yang bermimpi jadi aktor/aktris terkenal. Namun, dikarenakan sistem perfilman yang berpihak pada mereka yang rupawan, mereka yang rata-rata bewajah pas-pasan terpaksa bermain dalam program-program kriminal yang membutuhkan reka adegan. Dan kemungkinan besar, mereka memang tidak berbakat dalam bidang akting tapi tetap penasaran untuk masuk TV. Mereka berakting menjadi korban-korban mutilasi sebelum dijagal. Atau dalam program UNreality show, dimana mereka berperan sebagai kekasih yang mencari pasangannya yang telah lama menghilang. Di akhir acara, ternyata pasangan mereka berselingkuh dengan sesama jenis. Ah, bahkan untuk program sampah seperti itu pun akting mereka sangat kentara sekali menunjukan kepalsuan reality show tersebut.
5. Aktor/Aktris Figuran
Mereka hanyalah orang numpang lewat di sekitar lokasi yang sangat beruntung. Sudah bisa bertemu dengan artis-artis terkenal, masuk TV (walau hanya sepersekian detik), udah gitu dapet duit pula (lumayan beli rokok).
WARNING:
Pilihlah profesi yang tidak merusak orang lain!!
1. Aktor/Aktris Festival
Aktor/aktris golongan ini adalah mereka yang memiliki kemampuan akting luar biasa dengan penghayatan yang penuh totalitas. Biasanya mereka adalah aktor/aktris watak yang memiliki wajah tak serupawan foto model dan memilih peran yang dianggap menantang totalitas akting mereka atau peran tak biasa dalam film-film bergenre drama dengan budget rendah. Tak butuh visual efek ratusan juta dollar, karena akting dan skenario yang kuat sudah cukup bagi mereka untuk menghasilkan film yang berat (dan cenderung 'tak biasa'). Film-film yang mereka bintangi berjaya di festival-festival penghargaan tapi sayangnya tak terlalu berjaya dalam tangga box office.
2. Aktor/Aktris Happily-Ever-After Hollywood
Mereka adalah aktor/aktris yang sangat kapitalis. Aktor/aktris golongan ini biasanya memiliki ketampanan dan kecantikan di atas rata-rata dengan body yahud. Yang pria bak kontrabass nan gagah, sedangkan yang wanita bagaikan peking yang langsing dan nyaring. Mereka bermain dalam film yang tidak membutuhkan akting yang bagus-bagus amat. Cukuplah bisa menampakan wajah "I'm the hottest man/woman on earth" dan sesekali ekspresi horor ketika alien mengejar mereka atau ekspresi tersedak durian ketika melihat kekasih yang mereka puja ternyata gay. Biasanya mereka bermain dalam fim bergenre action dengan budget ratusan juta dollar atau comedy romance yang cukup ringan dan bertujuan menghibur (pasti jagoan menang, pasti cinta sejati menang). Film-film ini berjaya di box office, tapi entah mengapa, film ini tak bertahan lama di hati penontonnya. Beberapa aktor/aktris golongan ini kadang juga bermain di film kelas festival (supaya dapet nominasi Oscar kayaknya).
3. Aktor/Aktris Sinetron
Mereka adalah aktor-aktris yang sangat malang sekaligus jahat menurut saya. Pengertian mereka tentang 'akting yang menantang' mungkin terlalu rendah. Cukuplah punya modal tampang yang sesuai template (putih, tinggi, langsing, mampu tersenyum selebar 3 jari). Mereka total sekali untuk melebaykan peran mereka. Jika diberi peran tertindas, beraktinglah seolah-olah di pundak mereka bertengger kuntilanak, tuyul, dan beragam setan lain. Berani melawan, hilang kepala mereka. Horror dan menderita sekali bukan? Sedangkan jika diberi peran antagonis, mereka berakting seakan-akan tidak ada itu yang namanya surga. Tidak ada lagi malaikat Atid yang mencatat keburukan. Saya curiga, aktor-aktris sinetron memang hanya mengincar kekayaan dan ketenaran saja. Bekerja sama dengan produser mata duitan, mereka sepakat untuk menenggelamkan rakyat Indonesia dalam kebodohan. Atau mungkin saking bodohnya (atau tidak pekanya), mereka tidak sadar menjadi bagian dari konspirasi internasional dalam misi pembodohan bangsa.
4. Aktor/Aktris Reka Adegan
Mereka adalah orang-orang yang bermimpi jadi aktor/aktris terkenal. Namun, dikarenakan sistem perfilman yang berpihak pada mereka yang rupawan, mereka yang rata-rata bewajah pas-pasan terpaksa bermain dalam program-program kriminal yang membutuhkan reka adegan. Dan kemungkinan besar, mereka memang tidak berbakat dalam bidang akting tapi tetap penasaran untuk masuk TV. Mereka berakting menjadi korban-korban mutilasi sebelum dijagal. Atau dalam program UNreality show, dimana mereka berperan sebagai kekasih yang mencari pasangannya yang telah lama menghilang. Di akhir acara, ternyata pasangan mereka berselingkuh dengan sesama jenis. Ah, bahkan untuk program sampah seperti itu pun akting mereka sangat kentara sekali menunjukan kepalsuan reality show tersebut.
5. Aktor/Aktris Figuran
Mereka hanyalah orang numpang lewat di sekitar lokasi yang sangat beruntung. Sudah bisa bertemu dengan artis-artis terkenal, masuk TV (walau hanya sepersekian detik), udah gitu dapet duit pula (lumayan beli rokok).
WARNING:
Pilihlah profesi yang tidak merusak orang lain!!
2 komentar:
post yang bagus ressy. terutama yang artis sinetron!
tidak lebih kejam dari postinganmu tentang sinetron grassy :">
Posting Komentar