Jadi, beberapa hari yang lalu saya ngebaca sebuah buku yang cukup menarik. Judulnya "De Journal", sebuah buku mengenai seorang cewek bernama Naneng Setiasih yang jalan-jalan a la backpacker sendirian. Dan btw, teteh yang satu ini lulusan kampus Ganesha lho dan dia juga merupakan seorang ahli ekologi. Sekarang ia menjabat sebagai Direktur Yayasan Reef Check Indonesia, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pelestarian terumbu karang.
Selain tentang asiknya jalan-jalan, dia juga banyak menuliskan tentang rusaknya lingkungan di berbagai wilayah yang Indonesia. Dari illegal logging, penangkapan hiu yang merusak ekosistem, pemutihan terumbu karang, penangkapan hewan liar, dan isu-isu lainnya. Plus berbagai ironi tentang kehidupan yang ia lalui dan segala permasalahan cinta yang pernah ia alami.
Well, selain mendapat info-info mengenai lingkungan, buku ini juga memberikan saya suatu sudut pandang yang berbeda tentang kehidupan.
Terutama, ada satu bagian yang entah bagaimana terngiang-terngiang dalam benak saya. Kurang lebih seperti ini inti yang saya tangkap:
"Keseriusan bukan berarti mengikatkan diri pada sesuatu. Terikat pada pekerjaan, pada pernikahan. Memilih untuk tidak terikat dengan apapun juga merupakan bentuk keseriusan apabila benar-benar ditekuni dengan bertanggungjawab dan tahu pasti konsekuensinya"
Bagian ini muncul ketika mantan kekasihnya yang bernama Bayu bertanya, "Sampai kapan kamu mau jalan-jalan terus seperti itu? Kapan mau serius?". Sementara untuk Mbak Tya, pilihannya untuk jalan-jalan melompat kesana-kemari adalah bentuk keseriusannya untuk melihat luasnya dunia. Padahal ada Bayu, seorang pria yang digambarkan tampan dan oke punya, yang siap menikahi Mbak Tya.. asal cewek itu mau menjadi istri rumahan.
Dan pada akhirnya, semua berpulang pada pilihan serta konsekuensi yang diambil.
Kalau dipikir, hidup ini memang selalu tentang pilihan. Dan masalahnya, sudut pandang setiap orang itu bisa berbeda-beda. Apa yang kita pilih, belum tentu menarik di mata orang lain. Tapi kalau terus-terusan memikirkan pandangan orang lain, bisa-bisa kita harus membelah diri untuk memuaskan semua orang.
Jika sudah memilih, bertanggungjawablah pada pilihan Anda dan terimalah konsekuensinya :)
*dan buku De Journal ini cukup recommended untuk dibaca lho*
Selain tentang asiknya jalan-jalan, dia juga banyak menuliskan tentang rusaknya lingkungan di berbagai wilayah yang Indonesia. Dari illegal logging, penangkapan hiu yang merusak ekosistem, pemutihan terumbu karang, penangkapan hewan liar, dan isu-isu lainnya. Plus berbagai ironi tentang kehidupan yang ia lalui dan segala permasalahan cinta yang pernah ia alami.
Well, selain mendapat info-info mengenai lingkungan, buku ini juga memberikan saya suatu sudut pandang yang berbeda tentang kehidupan.
Terutama, ada satu bagian yang entah bagaimana terngiang-terngiang dalam benak saya. Kurang lebih seperti ini inti yang saya tangkap:
"Keseriusan bukan berarti mengikatkan diri pada sesuatu. Terikat pada pekerjaan, pada pernikahan. Memilih untuk tidak terikat dengan apapun juga merupakan bentuk keseriusan apabila benar-benar ditekuni dengan bertanggungjawab dan tahu pasti konsekuensinya"
Bagian ini muncul ketika mantan kekasihnya yang bernama Bayu bertanya, "Sampai kapan kamu mau jalan-jalan terus seperti itu? Kapan mau serius?". Sementara untuk Mbak Tya, pilihannya untuk jalan-jalan melompat kesana-kemari adalah bentuk keseriusannya untuk melihat luasnya dunia. Padahal ada Bayu, seorang pria yang digambarkan tampan dan oke punya, yang siap menikahi Mbak Tya.. asal cewek itu mau menjadi istri rumahan.
Dan pada akhirnya, semua berpulang pada pilihan serta konsekuensi yang diambil.
Kalau dipikir, hidup ini memang selalu tentang pilihan. Dan masalahnya, sudut pandang setiap orang itu bisa berbeda-beda. Apa yang kita pilih, belum tentu menarik di mata orang lain. Tapi kalau terus-terusan memikirkan pandangan orang lain, bisa-bisa kita harus membelah diri untuk memuaskan semua orang.
Jika sudah memilih, bertanggungjawablah pada pilihan Anda dan terimalah konsekuensinya :)
*dan buku De Journal ini cukup recommended untuk dibaca lho*
0 komentar:
Posting Komentar