Kelihatannya saya akan menikah di tahun 2015 pada usia 26 tahun. Dan jodoh saya adalah seorang teman yang baru saya temui 6 bulan sebelum pernikahan (tanpa status pacaran).
Kami sepakat menikah dengan dialog seperti ini:
Setting: saya dan dia sedang mengantri nonton film di bioskop. Ada karakter A, B, dan C yang merupakan teman kami dan mereka sedang membeli cemilan.
Dia: "antriannya panjang banget ya?"
Saya: "iya nih" (cool)
Dia: "hmm... kalau antrian kamu panjang ngga?"
Saya: "hah?"
Dia: "gw mau ngantri jadi suami kamu"
Saya: antara -_- dan :">
Dia: "would you marry me?" (tampang serius)
Saya: "hmm.. mikir dulu ya. sekarang beli tiket dulu" (tetap belagak cool, sementara orang-orang yang ngantri di depan dan di belakang saya mulai bisik-bisik penasaran)
Dan baru seminggu kemudian saya jawab: "baiklah!"
(serius ini emang samvah abis, tapi gw suka dialog macam ini! haha)
"Dia" adalah orang yang dewasa, berwawasan luas, tegas, setia, humoris, penyayang, serta jago memasak. Tipe orang yang sekilas dilihatpun kita tahu ia orang yang baik, yang bisa membuat siapapun merasa tenang berada di sisinya. Terkadang ia dapat bersikap agak manja dan ia pandai membujuk (karena saya orang yang keras kepala). "Dia" adalah imam yang baik untuk saya dan kami akan selalu saling mengingatkan dalam masalah ibadah.
Dan ia memiliki pundak dan lengan yang bagus serta senyuman yang ramah :p
Ia orang yang benar-benar ingin saya bahagiakan bukan karena takut ditinggalkan, tapi memang karena saya ingin melihatnya bahagia (gombal :">).
Lalu, kami berdua akan tinggal di sebuah rumah asri berdinding coklat dengan lantai kayu di daerah pemukiman yang tenang. Tempat favorit di rumah itu adalah sebuah spot di dekat jendela tempat kami membaca buku dan mengobrol. Tak lupa kami juga memelihara seekor kucing persia warna hitam bernama Kyu dan due ekor ikan mas koki bernama Mocca dan Milk.
Di waktu-waktu senggang, yang kami lakukan adalah menonton dvd, memasak bersama, dan karaoke. Atau jalan-jalan spontan dan random entah kemana. Kebetulan kami berdua sama-sama suka jalan-jalan. Dan saat di rumah, kami selalu mengusahakan untuk solat berjamaah.
Saya menulis ini di usia 21 tahun lewat 2 bulan. Penasaran juga apakah khayalan saya (yang saya tulis sesaat setelah bangun tidur dan sambil mendengar hujan deras di luar--otomatis membangkitkan jiwa romantis saya yang terpendam) akan menjadi kenyataan :p
AMIN aja deh :)
Kami sepakat menikah dengan dialog seperti ini:
Setting: saya dan dia sedang mengantri nonton film di bioskop. Ada karakter A, B, dan C yang merupakan teman kami dan mereka sedang membeli cemilan.
Dia: "antriannya panjang banget ya?"
Saya: "iya nih" (cool)
Dia: "hmm... kalau antrian kamu panjang ngga?"
Saya: "hah?"
Dia: "gw mau ngantri jadi suami kamu"
Saya: antara -_- dan :">
Dia: "would you marry me?" (tampang serius)
Saya: "hmm.. mikir dulu ya. sekarang beli tiket dulu" (tetap belagak cool, sementara orang-orang yang ngantri di depan dan di belakang saya mulai bisik-bisik penasaran)
Dan baru seminggu kemudian saya jawab: "baiklah!"
(serius ini emang samvah abis, tapi gw suka dialog macam ini! haha)
"Dia" adalah orang yang dewasa, berwawasan luas, tegas, setia, humoris, penyayang, serta jago memasak. Tipe orang yang sekilas dilihatpun kita tahu ia orang yang baik, yang bisa membuat siapapun merasa tenang berada di sisinya. Terkadang ia dapat bersikap agak manja dan ia pandai membujuk (karena saya orang yang keras kepala). "Dia" adalah imam yang baik untuk saya dan kami akan selalu saling mengingatkan dalam masalah ibadah.
Dan ia memiliki pundak dan lengan yang bagus serta senyuman yang ramah :p
Ia orang yang benar-benar ingin saya bahagiakan bukan karena takut ditinggalkan, tapi memang karena saya ingin melihatnya bahagia (gombal :">).
Lalu, kami berdua akan tinggal di sebuah rumah asri berdinding coklat dengan lantai kayu di daerah pemukiman yang tenang. Tempat favorit di rumah itu adalah sebuah spot di dekat jendela tempat kami membaca buku dan mengobrol. Tak lupa kami juga memelihara seekor kucing persia warna hitam bernama Kyu dan due ekor ikan mas koki bernama Mocca dan Milk.
Di waktu-waktu senggang, yang kami lakukan adalah menonton dvd, memasak bersama, dan karaoke. Atau jalan-jalan spontan dan random entah kemana. Kebetulan kami berdua sama-sama suka jalan-jalan. Dan saat di rumah, kami selalu mengusahakan untuk solat berjamaah.
Saya menulis ini di usia 21 tahun lewat 2 bulan. Penasaran juga apakah khayalan saya (yang saya tulis sesaat setelah bangun tidur dan sambil mendengar hujan deras di luar--otomatis membangkitkan jiwa romantis saya yang terpendam) akan menjadi kenyataan :p
AMIN aja deh :)
4 komentar:
BRUAKAKAKAKAKAK..!! ngakak GILAK gw baca ini!! SAMVAH abis! hahaha..
tapi bagus res. dreams what keep you alive. semoga menjadi kenyataan. amin. dan jangan lupa kasih tau gw kalo lo udah nikah, apakah kejadiannya seperti yang lo tulis ini. supaya gw bisa ketawa kalo ini salah, atau justru karna benar. ;) goodluck yoooow!
yoiiiii... impian sederhana yang manis :"> semoga tidak sekedar menjadi wacana belaka yaa..
kalo gw nikah lo gw undang-lah do.. lo harus dateng dan nyanyi suju sambil dance di resepsi gw hahaha!
LOL post
Imagination never die
keren res
apalagi cowo itu bernama albi :D
btw otw:
rumah asri dinding coklat,lantai kayu gw jg suka
saya sedang duduk di sudut ruangan sambil minum kopi hangat dan melihat kolam ikan...*seolah terhanyut dalam impian arres*
Posting Komentar