Senin, 12 Desember 2011

matter of jodoh

Kadang-kadang, saya merasa agak cemas terhadap kehidupan percintaan saya. Bukan, bukannya saya ingin cepat-cepat menikah. Saya masih ingin menikah di usia > 25 tahun, yaitu (insya Allah) setelah saya meraih gelar master dan mengelilingi 15 negara.

Yang saya khawatirkan adalah kesulitan saya untuk menyukai pria. Terakhir kali saya berpacaran.. hmm... sudah lebih dari dua tahun yang lalu. Setelahnya, saya merasa sangat sangat sulit untuk merasa "nyaman" dengan lawan jenis saya. Iya, buat saya, yang paling penting dalam sebuah hubungan pertama-tama adalah rasa "nyaman". Semacam chemistry yang membuat saya merasa bisa menjadi diri saya apa-adanya. Sempat sih beberapa waktu yang lalu saya menemukan "teman" yang cukup bisa membuat saya nyaman. Tapi karena satu dan lain hal, "pertemanan" itu tidak bisa dilanjutkan. Agak sayang sih, soalnya saya jarang sekali menemukan teman yang senyaman itu. Tapi tak apalah, people come and go~ :D

Setelahnya, ya datar-datar saja. Lalu saya berpikir, sebenarnya kriteria pria macam apa sih yang saya butuhkan? Apakah yang saya mau sudah sesuai dengan yang saya butuhkan?

Saya mengevaluasi pengalaman-pengalaman saya dan ternyata, saya tidak pernah bisa menyukai seseorang yang memang dari awal berniat mendekati saya (GR banget ya, emang ada yang sengaja mau ngedeketin gw? fufufu). Saya selalu memulai hubungan dari "pertemanan" di mana di awalnya tidak ada ketertarikan khusus di pihak saya maupun pihak seberang. Tidak ada niatan lebih selain untuk mengobrol dan bersosialisasi. Barulah perasaan "nyaman" itu muncul ketika obrolan kami ternyata cukup click.

Masalahnya, bukankah jika ada orang yang niatnya memang "mendekati" itu artinya orang tersebut benar-benar serius menginginkan kita? Berdasarkan apa yang telah saya alami, saya merasa hubungan yang dimulai serentak dari dua pihak (tanpa salah-satu mengejar-ngejar yang lain) itu lebih rapuh. Kasarnya gini deh, lo bakal lebih ngejaga barang yang lo dapetin dengan susah payah kan ketimbang barang yang lo dapetin 'cuma-cuma'?

Tapi gimana dong? Saya ga ngerasa nyaman sama orang-orang yang mendekati dengan maksud khusus. Bukannya saya ngga pernah mencoba, tapi asli, saya malah ngerasa "awkward" jadinya. Apalagi kalau pihak sebrang termasuk tipe mellow dan senang berkata-kata manis, uggghhhh... alergi. Sori deh gw emang ga romantis -_-

Terus jadi serba salah karena gw selau suka cowok cuek tapi selalu makan ati juga dicuekin. Mau lo apa sih res?? (jadi kesel sendiri)

Nyari jodoh emang kayak nyari jarum di antara jerami. Sama juga kayak nyari berlian di tengah lumpur hisap, banyak tantangannya. Gw akuin sih kalo dipikir-pikir dengan logis, gw sebenernya belum butuh-butuh banget untuk nyari pasangan. Kalau lagi galau karena banyak masalah atau kalau lagi bosen aja, baru deh kepengen. Niatnya masih belum niat "mulia".



Ah galau pisan deh gw nge-post beginian di blog. Mending nontonin video-video Super Junior aja deh >.<

2 komentar:

lutfi amrullah mengatakan...

Nice article.
ehmm, Someday you will find the man who has some criterias that you want.
hehehe...

Stay become my english teacher yaaa..

Arres mengatakan...

AAAMIINNN :D

Terimakasih