Minggu, 28 Maret 2010

Dewasa Itu... #Part 2

Seorang teman saya pernah berkata bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa lebih kita percayai selain Allah. Sangat masuk akal menurut saya. Karena hanya Allah yang tidak akan meninggalkan kita. Simple-nya, jika kita benar-benar mempercayai Allah dan berusaha menjalankan hidup ini sesuai dengan perintah-Nya, Allah pun akan selalu menjaga kita dan memberikan yang terbaik untuk kita.

Kurang-lebih sama seperti apa kata guru saya yang mengatakan bahwa semua hal yang kita jalankan harus karena Allah, untuk mendapat ridha-Nya. Insya Allah, kalau niat kita sudah baik dan benar, Allah pun akan menunjukan jalan yang benar. Bahkan saat kita melanggar perintahNya pun, Allah masih tetap sayang dengan kita dengan memberikan teguran. So true.

Karena itu, jangan takut untuk menjalankan tanggungjawab dan mengikis egoisme kita kalau memang kita yakini hal itu benar.

Satu lagi tentang kedewasaan adalah tentang penerimaan terhadap diri sendiri. Banyak yang bilang, dewasa adalah saat kita menemukan jati diri kita sendiri. Dan jati diri itu tidak untuk dicari, tapi untuk dibentuk. Dan jati diri terbentuk ketika kita telah melewati berbagai pengalaman, mengambil hikmah yang baik dari semua pengalaman itu, dan menerima kelemahan kita. Alhamdulillah manusia diberi hati dan otak untuk selalu bisa mengambil pelajaran dari apa yang ia alami dalam hidupnya. Oh, dan tentu saja sekali lagi kita juga harus mengikis egoisme dan belajar menerima orang lain di sekitar kita apa-adanya. Karena kita sendiri pun tidak akan pernah bisa sempurna, demikian pula orang lain. We have to treat people right if we want them to treat us right. Perlakukan orang lain, yang bahkan berbeda pandangan dengan kita, dengan sepantasnya.

Dan saya pribadi berpendapat bahwa menjadi dewasa itu berat. Saya sendiri pun belum bisa menjalankan kehidupan saya seperti opini-opini di atas. Saya masih banyak melakukan tindakan-tindakan egoisme, masih sering lalai dengan tanggungjawab saya kepada lingkungan sekitar saya dan juga masih sering melalaikan kewajiban untuk selalu menuruti perintahNya. Dan terutama, saya masih sering lupa bersyukur dan banyak mengeluh. Huhu.

Tapi, seperti yang tadi saya sudah bilang, menjadi dewasa itu keharusan. Ayo kita belajar untuk menjadi seorang yang dewasa-- dalam impian saya: wanita muslimah dewasa yang anggun dan bijak :)

0 komentar: